Pages

26 April 2011

Untukmu, jika kau masih disitu

Hari ini aku menyapamu yang masih ada disitu. Iya aku tahu kau selalu ada disitu walaupun tak pernah membiarkan siapapun melihatmu. Kau bilang kau masih sama dengan yang dulu, sama seperti disaat aku meninggalkanmu. Apakah aku pernah meninggalkanmu? Katakan saja iya.

Ada banyak kata-kata yang ingin aku tuliskan. Kata-kata yang seharusnya aku katakan padamu sedari dulu. Jika saja aku bisa. Ingatkah kau bahwa Telur-telur tanda Tanya itu masih banyak, warna-warna itu semakin membingungkan, kau hitam sehitam-hitamnya hitam! Tapi juga kau semerah-merahnya merah!
Mengapa aku meradang padamu yang tidak pernah marah ya, setidaknya kau tidak pernah marah padaku yang datang dan pergi seenakku saja…

Aku harap aku masih bisa, datang padamu apa adanya. Aku juga tidak berubah, masih suka dengan kecerianmu yang berbalut tanda Tanya. Aku berharap aku masih bisa, datang padamu dan membayar semuanya, utang cerita yang telah kugagalkan sebelumnya..

Biarlah waktu berlalu dan merenggut semua kesakitan yang lama, waktu tidak akan mengubah caraku memandangmu, bagiku kau tidak pernah tua. Padamu ada banyak harapan. Kau simpan erat-erat dalam peluk malam sendirian. Sekarang tunjukkanlah itu, kau terlalu membiasakan diri untuk tidak terlihat. Aku ingin kau membaginya pada pagi dan melemparkannya tinggi-tinggi kepada siang. Sambutlah kembali sejuta balasan sukacita bahkan lebih dari yang kau harapkan.

Apakah aku pernah meninggalkanmu? Katakan saja iya. Tetapi aku tidak akan pernah melupakanmu…
Hai Cinta, Apa warnamu hari ini?

No comments:

Post a Comment