Pages

8 June 2012

Kosong


Aku katakan pada Elang Tua,
“Aku tiba pada perjalanan yang lain, sekarang akan kuantarkan Elang  yang terkuat di Timur menuju singgasananya”

Elang Tua menangis terharu bahagia,
“Bahwasanya itulah yang ingin kudengar saat aku masih menghirup udara” ujarnya.
“Sebab itu luruskanlah hatimu jangan bercabang sedikitpun juga, supaya janganlah engkau terlalu bersusah di bawah matahari karenanya,” lanjutnya.

Aku hanya tersenyum dan kukatakan pada Elang Tua,
“Dengan darah dan doa”
Aku katakan itu dengan bangga, biarlah Elang Tua berbahagia tanpa perlu tahu bahwa hati ini belum terkembang, hati ini menciut dengan takutnya. Kosong.


Jakarta, 9 Juni 2012